. , . Lelah lidahku mengecap asma cinta,,
ditengah kegersangan jiwa yang melanda,,
Biduk cinta tak lagi seindah namanya,,
tak mampu untuk diterka atau diraba,,
ditengah kegersangan jiwa yang melanda,,
Biduk cinta tak lagi seindah namanya,,
tak mampu untuk diterka atau diraba,,
. , . Mungkinkah cinta sejati didunia ini telah sirna,,
dihempas nafsu ke,egoisan manusia semata,,
seperti yang tergambar dalam sajak karya sastra,,
dan tertulis diatas nisan perangkai kata,,
dihempas nafsu ke,egoisan manusia semata,,
seperti yang tergambar dalam sajak karya sastra,,
dan tertulis diatas nisan perangkai kata,,
. , . Andai jiwaku mampu terjaga,,!
Bangkit dari tumpukan sisa_sisa asmara,,
bermanja dihamparan palung sukmah,,
berjelaga diantara remang senja,
Bangkit dari tumpukan sisa_sisa asmara,,
bermanja dihamparan palung sukmah,,
berjelaga diantara remang senja,
. , . Lalu dimanakah cinta itu kini berada,,
mungkinkah dia tertidur dalam peraduan emasnya,,
ataukah dia masih terjaga tapi enggan melihat tingkah manusia,,
yang selalu bertingkah mengumbar kata” Atas Nama Cinta,,!
mungkinkah dia tertidur dalam peraduan emasnya,,
ataukah dia masih terjaga tapi enggan melihat tingkah manusia,,
yang selalu bertingkah mengumbar kata” Atas Nama Cinta,,!