cinta yang hilang
Andai aku waktu, aku akan terdiam sejenak untuk pastikan keadaan ...
agar tak ada lagi bisudi hati ini.
Andai aku angin,aku ingin bawa rasa ini berlayar,
lalui hari-hari di samudrahatimu,
Agar dapat ku rangkul pula rasamu...
dan dapat ku lukis abadi rasaku di hatimu,..
agar tak harus lagi ku lalui tiap jengkal bayang-malam...
yang selalu saja menyudutkanku ke dalam kehampaan,
dan hampakanku dalam kekosongan.
agar tak ada lagi bisudi hati ini.
Andai aku angin,aku ingin bawa rasa ini berlayar,
lalui hari-hari di samudrahatimu,
Agar dapat ku rangkul pula rasamu...
dan dapat ku lukis abadi rasaku di hatimu,..
agar tak harus lagi ku lalui tiap jengkal bayang-malam...
yang selalu saja menyudutkanku ke dalam kehampaan,
dan hampakanku dalam kekosongan.
hilang harapan
Aku terdiam di sudut Pekat,
Aku terus senandungkan nada
walau semuanya hanya terbalaskan sebuah deru yang membisu...
Aku terdiam di sudut ruang,di tengah semesta yang meredup...
Aku berharap semua ini segera usai,
Walau ku tau akan berakhir juga debaran di dadaku...
Kemudian aku terdiam di ruang terang,
yang sudah terlalu lama menggelap...
Sepekat malam,yang menggelapkan mata,
Yang akhirnya pun hilang harapan.
Aku terus senandungkan nada
walau semuanya hanya terbalaskan sebuah deru yang membisu...
Aku terdiam di sudut ruang,di tengah semesta yang meredup...
Aku berharap semua ini segera usai,
Walau ku tau akan berakhir juga debaran di dadaku...
Kemudian aku terdiam di ruang terang,
yang sudah terlalu lama menggelap...
Sepekat malam,yang menggelapkan mata,
Yang akhirnya pun hilang harapan.
Hanya mam pu diam
Aku hanya terdiam,
atas pernyataan yang kau utarakan tempo hari
Karna tak ada satupun kenyataan yang berpihak pada hatiku...
denyut-denyut kesesalan mengenalmu,
iringi debaran-debaran yang terpendam dalam dada.
Tajamnya mata ini mengiring kebencian,
kebencian ini pun meruncing
seperti runcingnya ujung Panah yang saat ini ku pegang...
yang sampai saat ini aku tahan untuk satu arah,
sampai saat waktu semakin terlihat kasat dan kelam...
sampai akhirnya,
rasa benci dan rasa dendam kalahkan cinta dan ketulusan...
hingga akhir hayatmu,
jasadmu harus terdiam dan mati dengan ujung panahku,
dan hidupmu berakhir oleh runcingnya dendamku.
atas pernyataan yang kau utarakan tempo hari
Karna tak ada satupun kenyataan yang berpihak pada hatiku...
denyut-denyut kesesalan mengenalmu,
iringi debaran-debaran yang terpendam dalam dada.
Tajamnya mata ini mengiring kebencian,
kebencian ini pun meruncing
seperti runcingnya ujung Panah yang saat ini ku pegang...
yang sampai saat ini aku tahan untuk satu arah,
sampai saat waktu semakin terlihat kasat dan kelam...
sampai akhirnya,
rasa benci dan rasa dendam kalahkan cinta dan ketulusan...
hingga akhir hayatmu,
jasadmu harus terdiam dan mati dengan ujung panahku,
dan hidupmu berakhir oleh runcingnya dendamku.
engkau yg hilang
Setelah kau hilang,
semua akan segera usai...
usai pula rasa ini,
usai pula harap ini,
hanya saja luka yang kau gores,
akan tetap membekas iringi rasa benci di hati,
yang kesekian kali harus menari
di penghujung runcingnya hari,dan di sepanjang tajamnya malam.
Aku berteriak di sepinya hari,
Aku bernyanyi di sunyinya malam,
Aku menari dalam kehampaan
tiada lelah terus ku mainkan,
hingga akhirnya semua tentangmu benar-benar hilang.
semua akan segera usai...
usai pula rasa ini,
usai pula harap ini,
hanya saja luka yang kau gores,
akan tetap membekas iringi rasa benci di hati,
yang kesekian kali harus menari
di penghujung runcingnya hari,dan di sepanjang tajamnya malam.
Aku berteriak di sepinya hari,
Aku bernyanyi di sunyinya malam,
Aku menari dalam kehampaan
tiada lelah terus ku mainkan,
hingga akhirnya semua tentangmu benar-benar hilang.
Kehancuran KU
Kau acuhkan aku,
tak pernah anggapku ada.
Kau selalu tampakan semu,
Hanya kepalsuan yang kau balaskan...
Aku selalu berharap ada hari-hari yang menyenangkanku,
Walau sesaat,
dan walau harus hilang bersama redupnya mentari di penghujung hari...
Aku pun selalu berharap ada malam yang bisa menyenangkanku,
walau sesaat,
dan harus hilang seiring pagi menjelang...
Aku ingin selalu bersamamu
walau keadaan akhirnya tentukan lain,
sampai keadaan itu menyatakan
bahwa kemungkinan itu benar-benar tak mungkin.
tak pernah anggapku ada.
Kau selalu tampakan semu,
Hanya kepalsuan yang kau balaskan...
Aku selalu berharap ada hari-hari yang menyenangkanku,
Walau sesaat,
dan walau harus hilang bersama redupnya mentari di penghujung hari...
Aku pun selalu berharap ada malam yang bisa menyenangkanku,
walau sesaat,
dan harus hilang seiring pagi menjelang...
Aku ingin selalu bersamamu
walau keadaan akhirnya tentukan lain,
sampai keadaan itu menyatakan
bahwa kemungkinan itu benar-benar tak mungkin.
Gmn puisi nya bagus!! gk'? klo mau nambahin tulis aj di kotak komentar ok dechhh