Jumat, 06 April 2012

Kumpulan Puisi Patah Hati Part 3


TAK SANGGUP BERSAMAMU

melayang sudah semua harapan ku"
dulu kuingin memiliki mu..
namun hacur sudah harapan ku itu...
hanya karna kau tak pernah meggerti,,

dan sekarang biar kan aku untuk pergi,
tigal kan semua mimpi-mimpi,,
sunguh ku tak ingin lagi bersamamu..

Bukan maksud hati ku begini ...
tapi aku tak mampu bertahan dengan mu,,
biar lah rasa ini kan ku pendam sampai nanti.
sampai sang tuhan memberi jawaban!!!!!

PENANTIAN KU

malam ini rembulan begitu cerah 
bitang pun senan tiasa mene mani nya
dalam hati ini ter besit rasa iri
karna ku tak mampu seperti mereka

sampai kapan kah ku harus menunggu mu
andai kau tau setiap detik ku slalu memirkin kan mu
dan tak mukin bisa lupankan mu
dan ku slalu berharap bisa memiliki mu lagi

slalu kucurah kan rasa rindu ini lewat hebusan agin malam
berharap agin dapat sampai kan rasa cinta ku ini pada mu
namun agin pun tak pernah menggerti perasaan ku
dia tak pernah mau sampai kan perasaan ini

dan aku pun coba curhat kan pada sang rembulan
dia pun hanya menatap ku tanpa menjawab pertanyaan ku
dan pada ahir nya harus ku pendalam perasan ini

hati ku ini bagai kan kumburan yang di penuhi bangkai" cinta
igin ku menanggis namu ku tau tanggis ku tak mampu membuat dia cinta pda ku
aku pun terpak sa harus hancur kan perasan ini walau pun sakit,,,,,,,,

ATAS NAMA CINTA

Atas nama Cinta..
aku ngga’ akan lagi menoleh kebelakang..
Atas nama Cinta..
aku ngga’ akan lagi merubah garis garis yang memang harus kulalui..
Atas nama Cinta..
Biarlah milikku menjadi milikku, dan milikmu menjadi milikmu..
Atas nama Cinta..
kan kuubah semua keraguan menjadi hal yang meyakinkan..

Atas Nama Cinta..
aku berjanji kepada diriku sendiri..
kebohongan akan selalu tunduk kepada kejujuran..
ketulusan akan selalu mengalir dalam nurani ikhlas..
menjaga hati, menjaga diri, bagai berdiri diatas duri..
terlalu kuat menginjak tertusuk..
kata yang dia ucapkan tadi..
begitu lembut di telingaku..
“buat apa kau ulang yang jelas menyakitimu”
  
KUKAGUMI DIRIMU

sedikit cuek tapi begitu menggugah nuraniku..
tatapan matanya sungguh tak bisa aku elakkan..
sangat menusuk hati yang memang mencari pegangan..
aku menyukai mata itu..
aku sayang mata itu..
mata yang sangat membuatku ingin dan ingin tau..
mata yang membuatku merindukanmu..
kenapa masih saja kau bawa mata itu bersamamu..

Ah ini hanya bagian dari ribuan kemunafikan..
aku menyukai semua darimu..
aku menyukai keindahan yang engkau miliki..
senyummu masih melakat indah dalam hatiku..

kau bilang tulisanku lebay..
banyak urusan patah hatinya..
banyak sedihnya..
taukah kamu, jika kamu beri aku ruang imajinasi itu untukku..
sedikt saja!
aku hanya ingin menulis tentang kamu..
aku hanya membayangkan saat kamu tersenyum..
aku hanya ingin terus menulis hanya untukmu..

aku tak sedang jatuh cinta..
kamu harus tau itu..
aku tak sedang ingin memilikimu..
tapi aku hanya ingin selalu bisa bicara denganmu..
satu keindahan dari seribu yang kuinginkan..
sekarang aku merindukanmu..
merindukanmu hingga bibir ini tak berhenti melukiskan garisnya…

Sesungguhnya aku tak berdusta..
sungguh aku tak pernah berdusta..
teriakakanku bagai petir yang menyambar…
tapi siapa yang mau medengarkan..?
bahkan aku telah mengeong bagai kucing kelaparan..
menggaung bagai srigala yang menyambut malam bulan purnama…

kesendirian..
kehampaan..
kekosongan..
serta semua bentuk kesepian..
aku tak tau….

KESEDIARIAN INI INDAH

mereka telah menjabakku.
mempermaikan hatiku..
mencoba membuyarkan kosentrasiku..
meraka bagai puzzle yang berantakan…
berhamburan bagai kapas yang tertiup angin..
sehingga aku tak bisa menebak..
menerka.,..
serta menjawab semuanya….
sungguh aku tak pernah berdusta dengan semua perasaanku…

Merintih adalah kelemahanaku…
sesungguhnya kesendirian ini indah bagiku..
ini hanya sebuah keluhan bodohku…,
yang akan membawa semua amarah liarku..
menari nari diatas otak kecilku..
serta melumpuhkan segala asa yang telah lama kubangun…
apakah aku akan tetap merintih dengan kesendirianku…?

masih ada sang pengatur jagad untuk bertanya..
kesendirian ini indah, dan keindahan itu nyata…

Karya: Sulfia Nisty gimana nichh puisi nya